Telah bersabda Rasulullah S.A.W Kepada Saidina Ali: "Hai Ali! Allah Ta'ala tidak menciptakan sesuatu pada tubuh manusia yang lebih utama daripada lisan. Ia dapat membuat orang masuk syurga dan dapat menyebabkannya masuk neraka. Kerana itu, jagalah lisanmu, sesungguhnya dia adalah bagaikan anjing gila."
KETERANGAN Seorang cendekiawan berkata:
"Jasad manusia itu terbahagi kepada 3 bahagian, iaitu: HATI,LIDAH dan anggota badan lainnya. Allah memuliakan masing-masing bahagian. Memuliakan hati adalah dengan makrifat dan tauhid, dan memuliakan lisan dengan kesaksian bahawa "Tiada Tuhan kecuali Allah" dan membaca Al-Quran, sedangkan kemuliaan anggota badan yang lain adalah dengan solat,puasa dan ibadah-ibadah lainnya.
Masing-masing bahagian itu ada pengawas dan pemeliharanya. Hati diawasi oleh Allah SWT sendiri, sehingga tidak ada yang mengetahui apa yang ada di dalamnya, kecuali Allah SWT. Pemeliharaan lisan diserahkan kepada Malaikat pencatat amal dimana Allah SWT berfirman dalam Surah Qaaf: Ayat 18 yang bermaksud: "TIADA SESUATU UCAPAN PUN YANG DIUCAPKANNYA, MELAINKAN ADA DIDEKATNYA MALAIKAT PENGAWAS YANG SELALU HADIR". Sedangkan pemeliharaan anggota badan yang lain, diserahkan pada perintah dan larangan. Masing-masing itu harus jujur.
Kejujuran hati adalah tetap beriman, tidak dengki, tidak berkhianat dan tidak membuat tipu daya. Kejujuran lisan tidak menghina/mengumpat, tidak bohong dan tidak mengucapkan hal-hal yang tidak berguna. Sedangkan kejujuran anggota badan lainnya adalah tidak maksiat kepada Allah SWT dan tidak mengganggu sesama muslim.
Barang siapa hatinya tergelincir, maka ia munafik. Barangsiapa lisannya tergelincir, maka ia kafir. Dan barangsiapa anggota badannya tergelincir, maka ia orang yang durhaka.
Allah SWT menciptakan makhluk ini ada yang memilki lidah(lisan) yang dapat berbicara dan ada yang tidak memiliki lisan.
Benar lidah perlu dijaga. Ada satu hadith sila rujuk di dalam matan al arbain li imam an nawawi mafhumnya : barangsiapa yang beriman kepada ALlah dan hari akhirat, berkatalah yang baik atau diam. Ibrahim bin Adham pun ada menasihatkan:
Pertama :Ucapan yang bermanfaat tetapi berakibat buruk. Sebaiknya engkau diam dan tidak mengucapkannya agar selamat.
Kedua : Ucapan yang tidak bermanfaat dan tidak berakibat buruk, jika engkau diam dan tidak mengucapkannya, maka tubuh dan lisanmu tidak akan lelah (penat)
Ketiga : Ucapan yang tidak bermanfaat dan berakibat buruk, maka seorang yang berakal akan diam menghindari keburukan yang akan membebaninya.
Keempat : Ucapan yang bermanfaat dan tidak berakibat buruk, maka engkau wajib menyebar luaskannya. –amin-
Tiada ulasan:
Catat Ulasan